Perasaan adalah makhluk rumit yang berada dalam jiwa yang kelaparan oleh penantian. Mungkin kita tidak memerlukan perasaan. Dari perasaan yang terhubung ke perasaan lainnya jiwa-jiwa merasakan sakit, tersesat. Terperosok kedalam lantunan fatamorgana. Seakan perasaan berkata kepada perasaan yang lainnya,” Ahirnya aku menemukanmu wahai cahaya, keindahan yang sejati.” Namun ternyata, perasaan menyulutkan api-api keinginan, api-api ke-egoan. Hingga api tumbuh besar dan besar. Ahirnya ego bertahta, menyingkirkan kepasrahan dalam lubuk jiwa.
Namun jika kita menuntut hidup tanpa perasaan, apalah arti kehidupan. Perasaan adalah nyawamu. Dari perasaan, mengantar kepada kerinduan. Alam kerinduan mengantarkan pada perkenalan. Perjumpaan dalam kesejatian. Hingga perasaan hancur menjadi aku. Tidak ada lagi batas kau dan aku. Hanya aku, lebih dekat dari urat nadi. Titik (.)
Perasaan yang membuat hidup lebih indah. Aseek..
BalasHapusaseek
BalasHapus