Minggu, 07 April 2013

Hijrah di Era Kosmopolitan

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran [3]: 103)
 
Dalam mengarungi kenyataan hidup manusia dihadapi dengan dua pilihan. Kanan atau kiri. Baik atau buruk. Benar atau salah. Cinta atau benci. Maaf atau dendam. Berkah atau murka. Suci atau kotor. Dalam pengejawantahannya tak mungkin manusia tiba-tiba langsung kanan, langsung benar, langsung baik. Tidak ada manusia yang ujug-ujug langsung menjadi ulama, ustadz, intelektual, meski ulama, ustadz, intelektual bukan parameter masuk surga. Perlu proses.

Proses menuju, keadaan manusia mengarungi tujuan lebih baik,